Emas di Pagoda Berastagi
Perjalanan
backapacker pertama kali saya terjadi tiga bulan lalu. Berkenalan secara tidak
langsung dengan teman2 dari Backpacker Medan yang pada akhirnya saat ini saya
menjadi salah satu bagian dari mereka.
Pengalaman yang gak akan terlupakan.
Untuk
memudahkan, kami janjian untuk bertemu di pool bus yang akan ngebawa kami ke
Berastagi. Yupss, di daerah Simpang Pos, Padang Bulan. Jangan bayangkan bahwa
bus yang kami tumpangin seperti bus kebanyakan di pulo Jawa yang gede2 itu yah.
Ukurannya lebih kecil, menyerupai travel Cipaganti. Yang membedakan lagi, bus
di Medan ini agak nyentrik, dengan warna yang jrengg di mata dan hiasan2 nya
yang rame.. Heeehee.. Bus yang kami tumpangi namanya Sumatra Transport.
First
point kami adalah salah satu tempat ibadah umat Budha yang ada di Berastagi,
namanya Taman Alam Lumbini. Bangunan ibadah yang menyerupai pagoda2 di Thailand
ini baru berdiri sekitar 3 tahun. Merupakan salah satu tujuan wisata ibadah bagi kaum Budha (baik
yang di Medan maupun sekitarnya) dan terbuka untuk umum juga. Lokasinya di
daerah Sibolangit. Dengan bus yang kami naiki, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam
. Dengan bermodal tiket bus sebesar 6000 rupiah, kita tinggal bilang ke kenek
bus nya untuk turun di Tugu Jeruk Berastagi
.
Tugu
Jeruk Berastagi ini letaknya setelah taman hutan raya Berastagi. Dari tugu jeruk, kita
lanjutkan perjalanan dengan naek angkot (sekitar 5 menit) untuk menuju pagoda
tersebut. Kadang ada angkot yang mau mengantarkan kita sampai pintu masuk
pagoda, tapi ada juga yang sampai jalan utama menuju pagoda. Kalo dari jalan
utama, kita perlu jalan sekitar 15 menit menuju pintu masuk. Sepanjang
perjalanan menuju pintu masuk pagoda, banyak dijumpai kebun2 strawberi. Kita
bisa metik strowberi sendiri dsini (tentunya dengan tariff yang sudah
ditetapkan oleh petani2 situ).
Untuk
masuk ke pagoda ini, kita tidak dikenakan biaya alias FREE . Hanya saja kita
tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam lokasi pagoda ini. Tapi tenang
aja guys, dsni ada satu kafe vegetarian yang menyediakan makanan dan minuman.
Kebetulan waktu kami kesana, kami pesan lobak goreng, lumpia goreng, dan air
kelapa Thailand. Lobak gorengnya enak,empuk, saos thai nya kerasa banget. Harga
makanan di kafe ini lumayan mahal, sekitar 15-20 ribuan.
Ketika
akan masuk ke dalam bangunan utama, kita wajib untuk melepas alas kaki. Di
depan pintu masuk sudah ada kantong2 yang bisa kita gunakan untuk membungkus
alas kaki. Be aware ketika naruh kantongnya yah,pastikan inget tempat nya, bisa2 ketuker ma punya orang cz kantongnya
sama semua warnanya.
Ukuran
bangunan di dalam pagoda tidaklah luas. Untuk mengitarinya cukup 5 menit, hehe
:D Terdapat 4 patung Budha dengan posisi tangan yang berbeda dan menghadap di
tiap sisi bangunan. Ornament merah dan emas kental sekali, terlihat dari lilin2
dan lampion yang digantungkan. Di dalam bangunan ini kita diperbolehkan untuk
menggunakan kamera.
Salah
satu yang menarik dari Taman Alam Lumbini ini adalah adanya jembatan yang
berada di salah satu sisi pagoda. Panjangnya sekitar 50 meter, klo orang yang
takut ketinggian tempat ini bisa jadi lokasi shock terapi..Hehhe, karena kalo
nglihat ke bawah dari jembatan, cukup tinggi juga jembatan ini dari tanah.
Estimasi budgeting :
-
Tiket bis + angkot = 6000 + 3000 = 9000
-
Makan di kafe = 20.000
-
Beli air mineral (pas berangkat ) = 3000
7 comments
keren yah.,
ReplyDeletejadi teringat ne pertama kali ktemu mbak winda...
DeleteMakasih Reyza.. ayo kamu juga tulis jalan2 kemaren ke Tanjung Balai..
ReplyDeletemurah bnget thu...
ReplyDeletebru tau q_a n perlu dicoba,,,
mantap ni..(y)
ReplyDeletemantep, warnanya mentereng yah, dimana-mana kuning
ReplyDeletehalooo, kalo boleh tau pake bus apa ya? balik ke medannya juga naik bis dari tugu jeruk kah?
ReplyDelete